Sabtu, 27 Juli 2013

DRAINASE PERKOTAAN


Pengertian Dan Kegunaan Drainase
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Berikut beberapa pengertian drainase: Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. (Suhardjono 1948:1)
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.
Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain :
Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Definisi Drainase Perkotaan
Berikut definisi drainase perkotaan :
1. Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota.
(H.A. Halim Hasmar.2002:1)
2. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi :
a. Permukiman.
b. Kawasan industri dan perdagangan.
c. Kampus dan sekolah.
d. Rumah sakit dan fasilitas umum.
e. Lapangan olahraga.
f. Lapangan parkir.
g. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi.
h. Pelabuhan udara.
(H.A. Halim Hasmar.2002:1)
Permasalahan Dan Solusinya
Permasalah drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan, antara lain :
1. Peningkatan debit
Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan /penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.
2. Peningkatan jumlah penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.
3. Amblesan tanah
Amblesan tanah disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.
4. Penyempitan dan pendangkalan saluran
5. Reklamasi
6. Limbah sampah dan pasang surut
Solusi Penanganan drainase perkotaan :
1. Diadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah.
2. Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke     drainase dapat dibuang dengan cepat agar tidak mengendap
.
3. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama     pembuangan sampah sembarangan agar masyarakat mengetahui     pentingnya melanggar drainase.
4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki     konservasi lingkungn.
5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk      menahan air hujan, menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas      resapan.
Contoh kasus:
Saluran Drainase Suatu Kawasan Permukiman



Sumber: Dokumen Pribadi, Jl. Perhubungan no.253 KPAD Cilame Permai Kab. Bandung Barat

Didalam suatu kawasan perumahan yang letak geografisnya merupakan kawasan daerah resapan air dan masih dikelilingi daerah persawahan memiliki saluran Drainase yang cukup baik sehingga tidak mengakibatkan suatu permasalahan arsitektur. Namun akhir-akhir ini dengan adanya berbagai faktor seperti peningkatan debit membuat penyempitan sungai sehingga terjadinya luapan air dan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk akibat dari pertumbuhan urbanisasi sehingga terjadinya penambahan infrastruktur perkotaan, sehingga dampak dengan seiringnya penambahan penduduk maka semakin bertambah pula kawasan-kawasan pemukiman.
Perumahan tersebut yang masih dikelilingi daerah pesawahan dan area ruang terbuka hijau kini dengan meningkatnya penduduk dan kebutuhan akan tempat tinggal membuat daerah-daerah tersebut di buat suatu kawasan perumahan.
Dengan pembangungan kawasan perumahan tersebut kini mulai menimbulkan bernbagai permasalahan arsitektur. Tanpa mereka sadari dengan pembangunan kawasan perumahan tersebut dapat mempengaruhi berbagai hal salah satu diantaranya adalah saluran drainase. Tanpa memperhatikan kawasan site kawasan perumahan yang terlebih dahulu, maka kawasan perumahan yang baru dibangun itu membuat saluran drainase dengan tidak menyesuaikan saluran drainase kawasan perumahan sebelumnya.
Maka pada suatu rumah tinggal yang letaknya tepat di pinggir kawasan perumahan memberikan dampak yaitu ketika di musim hujan air daapat meluap. Air yang turun kini tidak mengikuti saluran drainase yang sebenarya, tetapi malah  meluap. Sehingga halaman belakang rumah tersebut yang merupakan daerah ruang terbuka hijau dan sebagai kolam ikan yang dikelilingi oleh tembok tesebut hancur akibat tekanan dari air kolam tersebut yang meluap akibat kelebihan air hujan.
Dan solusinya adalah sebaiknya kawasan perumahan yang baru tersebut melakukan tahap perencanaan dengan memperhatikan kawasan site perumahan sebelumnya. Dan memperhatikan data daerah pengaliran sungai atau saluran meliputi topografi, hidrologi, morfologi sungai, sifat tanah, tata guna tanah dan sebagainya dari kawasan tersebut. Dan diadakannya suatu penyuluhan tentang akan pentingnya kesadaran membuang sampah. Dan memperhatikan sumur resapan air hujan dan ruang milik jalan. Sehingga semua permasalahn tersebut tidak akan terjadi.


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar