Minggu, 21 Juli 2013

PSIKOLOGI ARSITEKTUR


Tingkah Perilaku Manusia Terhadap Rumah Makan atau Restoran
PENDAHULUAN
Di dalam ilmu teori arsitektur terdapat teori-teori yang menjelaskan dan memprediksi teori yang menjelaskan apa itu arsitektur berdasarkan paradigma pelakunya (arsitek), teori yang digunakan arsitek dalam praktek profesional. Di dalam ilmu teori arsitektur itu sendiri memiliki keterkaitan antara ilmu arsitek dan ilmu tentang lingkungan itu sendiri sehingga apa yang diciptakan atau dihasilkan dari suatu karya arsitektur dapat mempengaruhi suatu tingkah perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Psikologi itu sendiri adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia. Dimana disini tingkah laku manusia akan terlihat dari pengalaman-pengalaman yang ada. Sehingga tingkah laku tersebut memiliki keterkaitan dengan lingkungan alam sekitar. Arsitektur itu sendiri sangat berpengaruh dalam segala kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia.

LATAR BELAKANG
Keterkaitan antara arsitektur dan perilaku manusia sangat memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga apa yang diciptakan oleh arsitek dapat merubah suatu perilaku manusia. Perilaku manusia dapat terlihat dalam aktivitas yang sering terjadi di setiap harinya. Tentunya dalam hal kebiasaan tersebut yang sering dilakukan oleh manusia dapat kita jumpai dan kita amati di lingkungan sekitar.
Di dalam ilmu arsitektur seharusnya lebih memperhatikan kebutuhan, fungsi, maupun keindahan. Selain itu manusia memiliki suatu kebutuhan untuk memenuhi apa yang di butuhkan oleh manusia. Pemenuhan kebutuhan itu dapat berupa rasa keamanan, kebutuhan rasa kasih sayang, maupun kebutuhan fisik. Di dalam pemenuhan kebutuhan manusia salah satunya yaitu makan. Makan merupakan kegiatan yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Di sini penulis akan menganalisis suatu kegiatan yang dihasilkan oleh hasil arsitektur yang dapat mempengaruhi suatu tingkah laku manusia. Sehingga kita dapat mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia, dan hal apa saja yang harus diperhatikan oleh arsitek dalam merancang suatu bangunan, agar manusia dapat memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga mengarah pada tingkah laku manusia yang lebih baik.

SUB TOPIK
Sumber: Dokumen Pribadi, KFC Cihampelas Walk, Bandung
Kegiatan makan dapat kita lakukan di mana saja baik itu di rumah maupun di luar rumah. Arsitek itu sendiri merupakan suatu media atau penyalur untuk merancang dan memberikan tempat atau ruang untuk segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga segala kegiatan akan terpenuhi sebagaimana mestinya. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut arsitek merancang tempat makan atau restoran, dengan adanya tempat makan atau restoran kebutuhan kegiatan makan akan terpenuhi.
Di dalam perancangan suatu bangunan, arsitek yang merancang tempat makan atau restoran seharusnya mengerti dengan segala aspek psikologi manusia dalam kegiatan tersebut. Sehingga perilaku yang terbentuk dapat timbul dari apa yang diciptakan dari hasil arsitek tersebut.
Di dalam suatu tempat makan atau restoran terdapat berbagai manusia, yang berbeda-beda perilaku dan ada pula yang saling tidak mengenal. Sehingga faktor psikologi manusia dapat timbul dengan adanya pemisahan jarak atau perbadaan jarak antara manusia yang saling mengenal dan tidak mengenal. Apabila manusia tersebut melakukan kegiatan tersebut bersama orang-orang yang mereka kenal maka jarak antar manusia lebih dekat, dan apabila saling tidak mengenal maka akan terlihat adanya pemisahan jarak antar manusia tersebut. Itu merupakan faktor psikologi manusia yang timbul saat melakukan kegiatan makan.
Faktor psikologi tersebut selain dengan adanya pemisahan jarak antar manusia, ada pula faktor psikologi yang di hasilkan dari suatu desain rancangan aritek itu sendiri terhadap bangunan yang dirancang olehnya.
Pada kasus ini terlihat, selain adanya pemisahan jarak antar manusia sehingga setiap manusia memiliki ruang gerak masing-masing terlihat pula pada pemilihan posisi duduk. Sebagian besar manusia memilih lokasi makan tersebut di tempat yang dimana dapat memenuhi rasa manusia tersebut untuk menikmati pemandangan lingkungan sekitar. Faktor psikologi tersebut merupakan suatu tingkah laku yang dapat terlihat bahwa manusia di dalam memenuhi kebutuhan tersebut ingin memiliki rasa yang nyaman. Mereka beranggapan apabila melakukan kegiatan makan dengan menikmati pemandangan lingkungan sekitar walaupun terdapat pemisahan jarak antar manusia yang saling tidak mengenal akan tetap terpenuhi semua perasaan nyaman tersebut. Sehingga tingkah laku manusia tersebut dapat terjadi sebagaimana mestinya.
Dengan faktor psikologi tersebut tingkah laku manusia dapat dipengaruhi oleh suatu bangunan dan bangunan itu sendiri dapat merubah perilaku manusia. Sehingga di sinilah peran penting arsitek dalam merancang suatu ruang atau bangunan sehingga semua kegiatan manusia yang mereka lakukan akan terpenuhi sesuai dengan psikologi manusia yang dialaminya tanpa mempengaruhi psikologi manusia. Dan manusia akan terbiasa dengan suatu hal  yang dilakukan di suatu ruang tersebut yang diciptakan oleh arsitek dan akan mendukung segala kebutuhan manusia menuju perilaku yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar